Senin, 23 November 2015

CERPEN (CERITA PENDEK)

Sahabat yang Setia

Katrin adalah siswa yang baik hati dan juga pintar dikelasnya. Tetapi, Katrin mempunyai sifat pemalu, kurang percaya diri dan culun. Itulah sebabnya, dia hanya menjadi bahan ejekan Raina dikelasnya setiap hari.  Raina adalah teman sekelas Katrin yang sangatlah cantik. Dengan kecantikan yang ia punya, Raina dijuluki bidadari dan terkenal di kelas bahkan di sekolahannya. Tidak salah kalau Raina sering mengejek Katrin yang mempunyai wajah culun dan juga sifat pemalu. 
“Teman-teman, liat tu si Katrin, apa gak bosen ya dia punya muka gitu terus dari kecil?. Kalau aku jadi dia, aku bakalan operasi plastik di luar negeri ,pasti muka ku sekarang kayak artis –artis korea gitu. HAHAHA”. Ujar Raina yang sedang mengejek Katrin.
“Ha ha ha..”, terdengar serentak  suara tawa murid kelas 2C mendengarkan ejekan yang dibuat oleh Raina.
Luna dan Irvan sangatlah kesal setelah mendengar bahwa Raina dan teman-teman sekelas mengejek Katrin sahabat setianya yang selalu mereka lindungi dari ejekan Raina.
“Kenapa sih kamu , gak bosen-bosennya ngejekin Katrin terus. Harusnya kamu itu yang malu, karena bisanya cuman menyakiti hari Katrin setiap hari!” ujar Irvan dengan hati yang kesal karena sahabatnya diejek.
“Ohh, sekarang pahlawan supernya siculun ngebelain, Hahaha. Eh Irvan, kamu mau aja ngebelain dia. Kamu itu jangan dekat-dekat dia terus, nanti ketularan culun juga loh, Hihihi”,  ujar Raina yang terus mengejek Katrin.
Mendengar hal itu, Katrin, Luna dan Irvan pun pergi dari kelas itu.
“Katrin, kamu itu jangan diam terus, kamu itu harus melawan Raina. Kalau kamu cuman diam mereka ga berhenti-berhenti mengejek kamu loh” kata Irvan.
“Kan aku punya sahabat seperti kalian yang selalu ngebelain aku dari Raina. Percuma juga Van aku ngelawan Raina, pasti aku menjadi bahan tertawaan dia aja, karena aku berani melawan dia” kata Katrin dengan sedih.
“Sudah-sudah, jangan sedih Kat. Aku dan Irvan selalu ada buat kamu kok” ujar  Luna sambil menawarkan minuman yang dipesannya di kantin.
“Eh, kita kekelas yuk, nanti Ibu Santi sudah masuk lagi” Kata Katrin yang mengajak sahabatnya kekelas.
Sesampai mereka dikelas Ibu Santi mengumumkan kepada murid-murid bahwa ujian harian sudah dekat. Ibu Santi berpesan kepada murid-murid bahwa mereka harus belajar dengan giat supaya mendapaktkan nilai yang besar.Mendengar hal itu Katrin sangatlah senang, karena selama ini dia sudah mempersiapkan dan mempelajari materi-materi untuk ujian harian nanti. Jadi dia hanya mengulang materi-materi yang ia belum kuasainya saja. Tidaklah salah kalau Katrin adalah murid pintar dikelasnya.
Bel sekolah telah berbunyi, murid-murid kelas 2C teriak bergembira karena pelajaran sekolah telah selesai dan mereka boleh pulang ke rumah. Katrin, Luna dan Irvan berjalan bersama menuju gerbang sekolah menunggu jemputan. Tampak dari kejauhan, mobil jemputan Luna dan Irvan telah datang. Sementara Katrin berjalan kaki, karena jarak sekolah ke rumahnya tidaklah jauh. Di perjalanan, Raina dan teman-teman melihat Katrin sedang jalan sendirian. Mereka pun bergegas menyusul Katrin.
 Raina memang sudah berencana untuk membuat Katrin menjadi temannya. Supaya dia bisa memanfaatkan kepintaran Katrin untuk ujian harian yang akan datang nanti.
“Katrin.. Katrin., tunggu aku” ujar Raina memanggil Katrin.
Katrin mendengar suara Raina yang memanggilnya. Katrin segera mempercepat langkahnya,ia tidak ingin bertemu dengan Raina. Dan Raina berlari cepat dan akhirnya ia menyusul Katrin.
“Kamu sengaja ya cepetin jalan kamu supaya aku nggak bisa jalan bareng kamu” Ujar Raina.
“Tidak kok, aku cuman mau cepat-cepat sampai rumah aja. Supaya aku bisa belajar untuk ujian nanti” kata Katrin dengan alasannya.
“Katrin, sebenernya aku mau bilang sama kamu,aku mau berubah,aku tidak ingin mengejek kamu lagi. Aku minta maaf ya. Kamu mau kan maafin aku ?” kata Raina .
“iya Katrin aku juga ingin minta maaf sama kamu” kata salah satu temannya Raina sambil menahan tawa.



Katrin terkejut, tiba-tiba Raina meminta maaf kepadanya. Dia mengira kalau Raina memang benar-benar ingin berubah. Dan Katrin berfikir apa salahnya kalau dia memaafkan Raina. Jadi, dia nggak digangguin Raina lagi dikelas.
“Iya Rain, aku maafin kamu kok”, ujar Katrin memaafkan Raina.
“Terima kasih ya. Eh Kat, kan sebentar lagi kita ujian harian, gimana kalau kita belajar bareng?. Tolong ajarin dong Kat. Soalnya aku nggak ngerti nih. Iya nggak teman-teman”, kata Raina mengajak teman-temannya untuk membujuk Katrin belajar bersama mereka.
“Boleh kok, kita belajar dimana nih ?” kata Katrin.
“Belajar di rumah aku aja” jawab Raina.
Katrin menyetujui kalau dia belajar bersama Raina dan teman-temannya. Dia mempercayai kalau Raina benar-benar sudah berubah. Tak diduga Katrin juga, kalau Raina mengajak dia ke rumahnya. Biasanya orang-orang yang diajak Raina kerumahnya itu, hanya cewek cantik seperti dia. Sesampai di rumah Raina, Katrin,Raina serta teman-temannya belajar bersama. Sambil belajar, mereka bercanda, bercerita bersama. 
Hari semakin larut, Katrin berpamitan untuk pulang, karena ia takut papa dan mamanya mencari dia.
“Raina, kita belajarnya sampai sini dulu. Soalnya aku mau pulang, hari sudah hampir malam nih” kata Katrin.
“Baiklah Katrin, Terima kasih ya kamu sudah mau belajar bersama kita” ujar Raina.
Raina mengantarkan Katrin serta teman-temanya sampai gerbang rumahnya. Mereka pun pulang menuju rumahnya masing-masing. Hati Katrin sangatah senang, karena Raina sudah tidak mengejeknya lagi. “Akhirnya aku bisa bebas dari ejekan Raina lagi” kata Katrin didalam hatinya sambil tersenyum menuju rumahnya.
“Tok. Tok.tok!, mama Katrin pulang” ujar Katrin. “Eh Katrin sudah pulang, mama sudah tunggguin kamu loh. Kok tumben pulangnya agak malam?” Tanya mama. “Tadi Katrin belajar di rumah teman dulu ma, Soalnya sebentar lagi ujian harian” jawab Katrin. “Oh, iyadeh. Cepat mandi. Sebentar lagi papa pulang loh” kata mama. “Siap ma!” Katrin langsung pergi kekamarnya untuk mandi.

Keesokan harinya …

  Hari ini Katrin sangatlah bahagia karena dia bisa belajar tanpan ejekan dari Raina lagi. Katrin, Luna, dan Ivan berjalan bersama menuju kelasnya sambil berbicara tentang pelajaran. Waktu Katrin ingin duduk, tiba-tiba Raina menghampiri Katrin. Dia bilang kalau dia ingin belajar bersama lagi bersama Katrin. Katrin menerima ajakan Raina. Sementara Luna dan Ivan curiga melihat kedekatan Raina dengan Katrin. Mereka khawatir kalau Raina cuman ada maunya saja mendekati Katrin.
“Katrin, kamu jangan terlalu dekat sama Raina. Kami takut dia mau memanfaatkan kamu saja” bisik Luna mengingatkan Katrin.
“Tidak apa-apa kok. Sekarang dia udh berubah Lun, dia nggak seperti Raina yang suka mengejekku lagi” balas Katrin sambil tersenyum.
“yah, tapi kamu juga harus berhati-hati ya Kat” kata Ivan.
“Iya teman-temanku”, balas Katrin.
Hari demi hari Katrin menjadi sangat dekat dengan Raina. Dan Katrin sangat jarang berkumpul dengan sahabatnya Ivan dan Luna tetapi lebih sering pergi bersama Raina dan teman-temannya. Raina berhasil membujuk Katrin untuk menjadi temannya. Karena Rania juga berjanji untuk mengubah penampilan Katrin menjadi cantik. Katrin sangat senang mendengar tawaran Raina, Katrin ingin sekali kalau dia bisa  cantik seperti Raina.  
Sepulang sekolah, Raina mengajak Katrin pergi ke mall sepulang sekolah, untuk membeli aksesoris buat Katrin. Ini adalah salah satu rencana Raina agar besok dia bisa mendapatkan jawaban dari Katrin pada saat ulangan tiba.
“Kat, kita pergi ke mall yuk?” ajak Raina
“Tapi kan kita besok ujian” balas Katrin.
“Iya aku tahu, kita kan udah belajar selama ini. Kita ini harus beli aksesoris supaya kita cantik pada ujian besok. Aku yang beliin deh” ajak Raina menawarkan Katrin pergi bersamanya.
Katrin berpikir sejenak, “ada benar juga ya, aku udah lama nih nggak beli aksesoris dan segala macam” kata Katrin didalam hatinya. “okedeh, ayoo!” Katrin menyetujui untuk pergi bersama.


Sesampainya di Mall mereka masing-masing memilih aksesoris yang mereka inginkan. Setelah memilih, Raina membayar belanjaan dan pulang.
“Kat, ini untuk kamu”, sambil menyodorkan belanjaan yang dipilihnya tadi kepada Katrin.
“Loh, ini apa?”, jawab Katrin kebingungan.
“Aku beliin untuk kamu supaya besok memakai barang ini ke sekolah ya”, kata Raina sambil menaruh belanjaannya ke tangan Katrin.
“Terima kasih banyak Raina, kamu memang temannku yang terbaik deh”, kata Katrin dengan senang menerima barang dari Rainia.
Rainia baik ya, dia membelikanku aksesoris ini supaya aku bisa cantik. Aku bakalan memakai ini besok, pikirnya. Keesokan hari nya Katrin bersiap-siap pergi sekolah dengan memakai pita besar dikepalanya, memakai lipbalm dibibirnya  dan kaus kaki bergambar polkadot. Tak lupa juga dia memakai anting baru ditelinganya. Sebenarnya Katrin tidak pede pergi kesekolahan dengan penampilan seperti ini. Tapi ini  anjuran dari Raina , tidak mungkin kalau Raina ingin mempermalukan ku, sekarang Rania adalah temanku, pikirnya. Sesampai Katrin disekolah ia berpapasan dengan teman-temannya. Terlihat bahwa temanya terpesona melihat penampilan Katrin.
“Raina!” panggil Katrin.
Raina menoleh kebelakang dan saat menoleh, ia melihat bahwa Katrin sangat cantik. Dia berpikir bahwa rencananya berhasil.
“Kamu cantik banget hari ini Kat” jawab Raina.
“Makasih Rain”, jawab Katrin.
“Eh Kat, karena aku sudah buat kamu cantik hari ini , boleh nggak kamu nanti bantuin aku waktu ulangan nanti.Kita kan teman”, bujuk Raina.
“Tenang aja kok Rain, nanti aku bakal kasih tau”, ujar Katrin sambil berjalan menuju kelas
Luna dan Ivan melihat dari kejauhan. Ternyata Raina tidaklah berubah, dia hanya memanfaatkan Katrin saat ulangan saja. Sebenarnya mereka ingin mengingatkan Katrin , tetapi itu semua percuma saja, karena Katrin sudah menganggap Raina sebagai teman baiknya. “Sekarang Katrin sudah berubah yah,dia sudah cantik dan tidak ingat lagi kepada kita yang melindunginya dulu. Dan lebih dekat dengan Raina yang suka mengejeknya”, pikir mereka sedih.
Pada saat ulangan, Katrin dan Raina duduk berdekatan. Raina menanyakan semua jawaban ulangan kepada Katrin. Katrin memberikan jawabannya karena ia pikir kalau Raina sudah merubah penampilannya menjadi cantik. Raina sangatlah senang karena dia bisa dengan mudah mengisi lembar soal dengan jawaban dari Katrin yang sudah pasti benar.
Ujian telah selesai, Katrin,Raina serta teman-temannya pergi bersama ke kantin. Tiba dikantin, Katrin tidak diperbolehkan duduk bersama rombongan Raina lagi. Katrin bingung, kenapa Raina bersikap seperti itu kepadanya.
“Rain, emang kenapa aku nggak boleh duduk?” , Tanya Katrin bingung.
“Apa? Kamu tanya aku , kenapa kamu nggak boleh duduk disini?” teriak Rain sambil tertawa.
“Katrin, pertemanan kita cukup sampai disini aja , kamu juga udah cantik sekarang , dan terima kasih juga untuk jawaban ulangan tadi ya” balas ejekan Raina kepada Katrin.
Mendengar perkataan Raina, Katrin langsung pergi meninggalkan Raina dengan menangis. Dia menyadari kalau Raina hanya memanfaatkan dirinya saja.
“Kenapa selama ini aku tidak menyadarinya. Benar kata Luna dan Ivan kalau aku dimaanfaatkan oleh Raina. Sekarang mereka pasti sudah tidak ingin lagi bersamaku karena aku sudah menjauh dari mereka. Raina memang jahat” kata Katrin menyesal sambil menangis di bangku taman sekolahnya.
Tiba-  tiba seseorang merangkul Katrin, ia pun berhenti menangis dan melihat. Ketika Katrin melihat, ia terkejut bahwa kedua sahabat nya lah yang datang dan merangkul dia.
“Katrin, yang sabar ya. Kan kita sudah berjanji untuk tetap melindungi kamu dari ejekan Raina”, kata Luna sambil mengusap pipi Katrin dengan tisu.

Katrin terharu, bahwa Ia mempunyai sahabat yang selalu ada untuk dirinya. Dia menyadari bahwa seorang sahabatlah yang paling penting bagi dirinya dibandingkan dengan kecantikan maupun ketenaran. Dan kedua sahabatnya itu bisa merubah diri Katrin menjadi orang yang bisa percaya diri dan tidak culun lagi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar