Sahabat yang Setia
Katrin adalah siswa yang baik hati dan juga pintar
dikelasnya. Tetapi, Katrin mempunyai sifat pemalu, kurang percaya diri dan
culun. Itulah sebabnya, dia hanya menjadi bahan ejekan Raina dikelasnya setiap
hari. Raina adalah teman sekelas Katrin
yang sangatlah cantik. Dengan kecantikan yang ia punya, Raina dijuluki bidadari
dan terkenal di kelas bahkan di sekolahannya. Tidak salah kalau Raina sering
mengejek Katrin yang mempunyai wajah culun dan juga sifat pemalu.
“Teman-teman,
liat tu si Katrin, apa gak bosen ya dia punya muka gitu terus dari kecil?.
Kalau aku jadi dia, aku bakalan operasi plastik di luar negeri ,pasti muka ku
sekarang kayak artis –artis korea gitu. HAHAHA”. Ujar Raina yang sedang
mengejek Katrin.
“Ha
ha ha..”, terdengar serentak suara tawa
murid kelas 2C mendengarkan ejekan yang dibuat oleh Raina.
Luna
dan Irvan sangatlah kesal setelah mendengar bahwa Raina dan teman-teman sekelas
mengejek Katrin sahabat setianya yang selalu mereka lindungi dari ejekan Raina.
“Kenapa
sih kamu , gak bosen-bosennya ngejekin Katrin terus. Harusnya kamu itu yang
malu, karena bisanya cuman menyakiti hari Katrin setiap hari!” ujar Irvan
dengan hati yang kesal karena sahabatnya diejek.
“Ohh,
sekarang pahlawan supernya siculun ngebelain, Hahaha. Eh Irvan, kamu mau aja
ngebelain dia. Kamu itu jangan dekat-dekat dia terus, nanti ketularan culun
juga loh, Hihihi”, ujar Raina yang terus
mengejek Katrin.
Mendengar
hal itu, Katrin, Luna dan Irvan pun pergi dari kelas itu.
“Katrin,
kamu itu jangan diam terus, kamu itu harus melawan Raina. Kalau kamu cuman diam
mereka ga berhenti-berhenti mengejek kamu loh” kata Irvan.
“Kan
aku punya sahabat seperti kalian yang selalu ngebelain aku dari Raina. Percuma
juga Van aku ngelawan Raina, pasti aku menjadi bahan tertawaan dia aja, karena
aku berani melawan dia” kata Katrin dengan sedih.
“Sudah-sudah,
jangan sedih Kat. Aku dan Irvan selalu ada buat kamu kok” ujar Luna sambil menawarkan minuman yang
dipesannya di kantin.
“Eh,
kita kekelas yuk, nanti Ibu Santi sudah masuk lagi” Kata Katrin yang mengajak
sahabatnya kekelas.
Sesampai
mereka dikelas Ibu Santi mengumumkan kepada murid-murid bahwa ujian harian
sudah dekat. Ibu Santi berpesan kepada murid-murid bahwa mereka harus belajar
dengan giat supaya mendapaktkan nilai yang besar.Mendengar hal itu Katrin
sangatlah senang, karena selama ini dia sudah mempersiapkan dan mempelajari
materi-materi untuk ujian harian nanti. Jadi dia hanya mengulang materi-materi
yang ia belum kuasainya saja. Tidaklah salah kalau Katrin adalah murid pintar
dikelasnya.
Bel
sekolah telah berbunyi, murid-murid kelas 2C teriak bergembira karena pelajaran
sekolah telah selesai dan mereka boleh pulang ke rumah. Katrin, Luna dan Irvan
berjalan bersama menuju gerbang sekolah menunggu jemputan. Tampak dari
kejauhan, mobil jemputan Luna dan Irvan telah datang. Sementara Katrin berjalan
kaki, karena jarak sekolah ke rumahnya tidaklah jauh. Di perjalanan, Raina dan
teman-teman melihat Katrin sedang jalan sendirian. Mereka pun bergegas menyusul
Katrin.
Raina memang sudah berencana untuk membuat
Katrin menjadi temannya. Supaya dia bisa memanfaatkan kepintaran Katrin untuk
ujian harian yang akan datang nanti.
“Katrin..
Katrin., tunggu aku” ujar Raina memanggil Katrin.
Katrin
mendengar suara Raina yang memanggilnya. Katrin segera mempercepat
langkahnya,ia tidak ingin bertemu dengan Raina. Dan Raina berlari cepat dan
akhirnya ia menyusul Katrin.
“Kamu
sengaja ya cepetin jalan kamu supaya aku nggak bisa jalan bareng kamu” Ujar
Raina.
“Tidak
kok, aku cuman mau cepat-cepat sampai rumah aja. Supaya aku bisa belajar untuk
ujian nanti” kata Katrin dengan alasannya.
“Katrin,
sebenernya aku mau bilang sama kamu,aku mau berubah,aku tidak ingin mengejek
kamu lagi. Aku minta maaf ya. Kamu mau kan maafin aku ?” kata Raina .
“iya
Katrin aku juga ingin minta maaf sama kamu” kata salah satu temannya Raina
sambil menahan tawa.
Katrin
terkejut, tiba-tiba Raina meminta maaf kepadanya. Dia mengira kalau Raina
memang benar-benar ingin berubah. Dan Katrin berfikir apa salahnya kalau dia
memaafkan Raina. Jadi, dia nggak digangguin Raina lagi dikelas.
“Iya
Rain, aku maafin kamu kok”, ujar Katrin memaafkan Raina.
“Terima
kasih ya. Eh Kat, kan sebentar lagi kita ujian harian, gimana kalau kita
belajar bareng?. Tolong ajarin dong Kat. Soalnya aku nggak ngerti nih. Iya
nggak teman-teman”, kata Raina mengajak teman-temannya untuk membujuk Katrin
belajar bersama mereka.
“Boleh
kok, kita belajar dimana nih ?” kata Katrin.
“Belajar
di rumah aku aja” jawab Raina.
Katrin
menyetujui kalau dia belajar bersama Raina dan teman-temannya. Dia mempercayai
kalau Raina benar-benar sudah berubah. Tak diduga Katrin juga, kalau Raina
mengajak dia ke rumahnya. Biasanya orang-orang yang diajak Raina kerumahnya
itu, hanya cewek cantik seperti dia. Sesampai di rumah Raina, Katrin,Raina
serta teman-temannya belajar bersama. Sambil belajar, mereka bercanda,
bercerita bersama.
Hari
semakin larut, Katrin berpamitan untuk pulang, karena ia takut papa dan mamanya
mencari dia.
“Raina,
kita belajarnya sampai sini dulu. Soalnya aku mau pulang, hari sudah hampir
malam nih” kata Katrin.
“Baiklah
Katrin, Terima kasih ya kamu sudah mau belajar bersama kita” ujar Raina.
Raina
mengantarkan Katrin serta teman-temanya sampai gerbang rumahnya. Mereka pun
pulang menuju rumahnya masing-masing. Hati Katrin sangatah senang, karena Raina
sudah tidak mengejeknya lagi. “Akhirnya aku bisa bebas dari ejekan Raina lagi”
kata Katrin didalam hatinya sambil tersenyum menuju rumahnya.
“Tok.
Tok.tok!, mama Katrin pulang” ujar Katrin. “Eh Katrin sudah pulang, mama sudah
tunggguin kamu loh. Kok tumben pulangnya agak malam?” Tanya mama. “Tadi Katrin
belajar di rumah teman dulu ma, Soalnya sebentar lagi ujian harian” jawab
Katrin. “Oh, iyadeh. Cepat mandi. Sebentar lagi papa pulang loh” kata mama.
“Siap ma!” Katrin langsung pergi kekamarnya untuk mandi.
Keesokan harinya …
Hari
ini Katrin sangatlah bahagia karena dia bisa belajar tanpan ejekan dari Raina
lagi. Katrin, Luna, dan Ivan berjalan bersama menuju kelasnya sambil berbicara
tentang pelajaran. Waktu Katrin ingin duduk, tiba-tiba Raina menghampiri
Katrin. Dia bilang kalau dia ingin belajar bersama lagi bersama Katrin. Katrin
menerima ajakan Raina. Sementara Luna dan Ivan curiga melihat kedekatan Raina
dengan Katrin. Mereka khawatir kalau Raina cuman ada maunya saja mendekati
Katrin.
“Katrin,
kamu jangan terlalu dekat sama Raina. Kami takut dia mau memanfaatkan kamu
saja” bisik Luna mengingatkan Katrin.
“Tidak
apa-apa kok. Sekarang dia udh berubah Lun, dia nggak seperti Raina yang suka
mengejekku lagi” balas Katrin sambil tersenyum.
“yah,
tapi kamu juga harus berhati-hati ya Kat” kata Ivan.
“Iya
teman-temanku”, balas Katrin.
Hari
demi hari Katrin menjadi sangat dekat dengan Raina. Dan Katrin sangat jarang
berkumpul dengan sahabatnya Ivan dan Luna tetapi lebih sering pergi bersama
Raina dan teman-temannya. Raina berhasil membujuk Katrin untuk menjadi
temannya. Karena Rania juga berjanji untuk mengubah penampilan Katrin menjadi
cantik. Katrin sangat senang mendengar tawaran Raina, Katrin ingin sekali kalau
dia bisa cantik seperti Raina.
Sepulang sekolah, Raina
mengajak Katrin pergi ke mall sepulang sekolah, untuk membeli aksesoris buat
Katrin. Ini adalah salah satu rencana Raina agar besok dia bisa mendapatkan
jawaban dari Katrin pada saat ulangan tiba.
“Kat,
kita pergi ke mall yuk?” ajak Raina
“Tapi
kan kita besok ujian” balas Katrin.
“Iya
aku tahu, kita kan udah belajar selama ini. Kita ini harus beli aksesoris
supaya kita cantik pada ujian besok. Aku yang beliin deh” ajak Raina menawarkan
Katrin pergi bersamanya.
Katrin
berpikir sejenak, “ada benar juga ya, aku udah lama nih nggak beli aksesoris
dan segala macam” kata Katrin didalam hatinya. “okedeh, ayoo!” Katrin
menyetujui untuk pergi bersama.
Sesampainya
di Mall mereka masing-masing memilih aksesoris yang mereka inginkan. Setelah
memilih, Raina membayar belanjaan dan pulang.
“Kat,
ini untuk kamu”, sambil menyodorkan belanjaan yang dipilihnya tadi kepada
Katrin.
“Loh,
ini apa?”, jawab Katrin kebingungan.
“Aku
beliin untuk kamu supaya besok memakai barang ini ke sekolah ya”, kata Raina
sambil menaruh belanjaannya ke tangan Katrin.
“Terima
kasih banyak Raina, kamu memang temannku yang terbaik deh”, kata Katrin dengan
senang menerima barang dari Rainia.
Rainia
baik ya, dia membelikanku aksesoris ini supaya aku bisa cantik. Aku bakalan
memakai ini besok, pikirnya. Keesokan hari nya Katrin bersiap-siap pergi
sekolah dengan memakai pita besar dikepalanya, memakai lipbalm dibibirnya dan kaus kaki bergambar polkadot. Tak lupa
juga dia memakai anting baru ditelinganya. Sebenarnya Katrin tidak pede pergi
kesekolahan dengan penampilan seperti ini. Tapi ini anjuran dari Raina , tidak mungkin kalau Raina
ingin mempermalukan ku, sekarang Rania adalah temanku, pikirnya. Sesampai
Katrin disekolah ia berpapasan dengan teman-temannya. Terlihat bahwa temanya terpesona
melihat penampilan Katrin.
“Raina!”
panggil Katrin.
Raina
menoleh kebelakang dan saat menoleh, ia melihat bahwa Katrin sangat cantik. Dia
berpikir bahwa rencananya berhasil.
“Kamu
cantik banget hari ini Kat” jawab Raina.
“Makasih
Rain”, jawab Katrin.
“Eh
Kat, karena aku sudah buat kamu cantik hari ini , boleh nggak kamu nanti
bantuin aku waktu ulangan nanti.Kita kan teman”, bujuk Raina.
“Tenang
aja kok Rain, nanti aku bakal kasih tau”, ujar Katrin sambil berjalan menuju
kelas
Luna
dan Ivan melihat dari kejauhan. Ternyata Raina tidaklah berubah, dia hanya
memanfaatkan Katrin saat ulangan saja. Sebenarnya mereka ingin mengingatkan
Katrin , tetapi itu semua percuma saja, karena Katrin sudah menganggap Raina
sebagai teman baiknya. “Sekarang Katrin sudah berubah yah,dia sudah cantik dan
tidak ingat lagi kepada kita yang melindunginya dulu. Dan lebih dekat dengan
Raina yang suka mengejeknya”, pikir mereka sedih.
Pada
saat ulangan, Katrin dan Raina duduk berdekatan. Raina menanyakan semua jawaban
ulangan kepada Katrin. Katrin memberikan jawabannya karena ia pikir kalau Raina
sudah merubah penampilannya menjadi cantik. Raina sangatlah senang karena dia
bisa dengan mudah mengisi lembar soal dengan jawaban dari Katrin yang sudah
pasti benar.
Ujian
telah selesai, Katrin,Raina serta teman-temannya pergi bersama ke kantin. Tiba
dikantin, Katrin tidak diperbolehkan duduk bersama rombongan Raina lagi. Katrin
bingung, kenapa Raina bersikap seperti itu kepadanya.
“Rain,
emang kenapa aku nggak boleh duduk?” , Tanya Katrin bingung.
“Apa?
Kamu tanya aku , kenapa kamu nggak boleh duduk disini?” teriak Rain sambil
tertawa.
“Katrin,
pertemanan kita cukup sampai disini aja , kamu juga udah cantik sekarang , dan
terima kasih juga untuk jawaban ulangan tadi ya” balas ejekan Raina kepada
Katrin.
Mendengar
perkataan Raina, Katrin langsung pergi meninggalkan Raina dengan menangis. Dia
menyadari kalau Raina hanya memanfaatkan dirinya saja.
“Kenapa
selama ini aku tidak menyadarinya. Benar kata Luna dan Ivan kalau aku
dimaanfaatkan oleh Raina. Sekarang mereka pasti sudah tidak ingin lagi
bersamaku karena aku sudah menjauh dari mereka. Raina memang jahat” kata Katrin
menyesal sambil menangis di bangku taman sekolahnya.
Tiba- tiba seseorang merangkul Katrin, ia pun
berhenti menangis dan melihat. Ketika Katrin melihat, ia terkejut bahwa kedua
sahabat nya lah yang datang dan merangkul dia.
“Katrin,
yang sabar ya. Kan kita sudah berjanji untuk tetap melindungi kamu dari ejekan
Raina”, kata Luna sambil mengusap pipi Katrin dengan tisu.
Katrin
terharu, bahwa Ia mempunyai sahabat yang selalu ada untuk dirinya. Dia
menyadari bahwa seorang sahabatlah yang paling penting bagi dirinya
dibandingkan dengan kecantikan maupun ketenaran. Dan kedua sahabatnya itu bisa
merubah diri Katrin menjadi orang yang bisa percaya diri dan tidak culun lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar